Aceh Besar, Senin 27 Februari 2023 Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes Aceh menyelenggarakan Seminar Nasional Farmasi di Aula Lantai 3 gedung Direktorat Poltekkes Kemenkes Aceh. Seminar yang bertajuk “Menciptakan Peluang Pharmapreneur dalam Pengembangan Potensi Produk Herbal” menggundang empat pemateri diantaranya adalah Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Banda Aceh.
Seminar Nasional ini disaksikan oleh Mahasiswa secara luring dan Umum secara daring, salah satu pemateri daring Dr. apt. Kintoko, M.Sc, APHI, menyampaikan mahasiswa khususnya perlu meningkatkan kecakapan dan keterampilan dalam sense of business sehingga akan terciptanya wirausaha – wirausaha muda potensial.
seminar dilanjutkan dengan menghadirkan perwakilan Dinas Kesehatan Aceh Ibu Herlina, SKM, MPH, beliau menyampaikan dalam sesi diskusi bersama pemateri ketiga bapak Ibnu Fajar, SE. Ak., CA, layanan kesehatan tradisional telah berjalan di 16 rumah sakit dan 3 diantaranya merupakan rumah sakit yang ada di Aceh.
Bapak Ibnu Fajar juga memaparkan bahwa indonesia memiliki 33 ribu spesies bahan obat yang berpotensi menjadi bahan obat herbal. Saat ini, pemanfaatannya baru sekitar 800 spesies (2,42%) yang menjadi bahan jamu dan 30 spesies (0,091%) yang menjadi obat herbal terstandar, serta hanya 12-14 spesies (0,042%) yang menjadi Fitofarmaka. Dari sumber daya alam tersebut, obat herbal Indonesia memiliki potensi yang sangat besar baik di pasar lokal maupun global.
Seminar dilanjutkan siang hari dengan menghadirkan bapak Yudi Noviandi, M.Sc.Tech, Apt. Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Banda Aceh. Dalam materinya beliau menyampaikan selaku institusi pengawasan obat dan makanan, Badan POM mempunyai salah satu misi dalam memfasilitasi percepatan pengembangan dunia usaha obat dan makanan dengan keberpihakan terhadap UMKM.